Rekomendasi Forex EUR/USD Mingguan 8 – 12 Januari 2024: Masih Mencari Arah.

767

(Vibiznews – Forex) Pada awalnya, dolar AS memulai tahun yang baru dengan pijakan yang kuat, naik menghadapi kebanyak rival – rival utamanya. EUR/USD turun ke 1.0867, turun lebih jauh dari angka puncak bulan Desember 1.1139, dan menuju perdagangan akhir minggu lalu, pada jam perdagangan sesi AS, hari Jumat, berhasil naik ke sekitar 1.0938.

Investor memilih untuk mengurangi pertaruhan mengenai penurunan tingkat bunga Federal Reserve AS setelah angka – angka makro ekonomi mengkonfirmasi kontraksi ekonomi berlanjut sampai ke Desember 2023, sementara inflasi di zona Euro tetap tinggi pada akhir tahun 2023.

S&P Global merilis perkiraan final dari Producer Manager Indexes (PMIs) bulan Desember yang menunjukkan bahwa produksi manufaktur dan jasa tetap berada di bawah 50 – batas yang memisahkan kontraksi dengan ekspansi, baik di Uni Eropa maupun di AS.

Menurut data dari Institute for Supply Management (ISM), aktifitas di sektor jasa AS bulan Desember mengalami penurunan. Purchasing Managers Index (PMI) Jasa AS bulan Desember turun ke 50.6, lebih rendah dari angka bulan Nopember di 52.7 dan juga di bawah daripada yang diperkirakan di 52.6. Sementara PMI manufaktur berada di 47.4, di bawah batas ekspansi 50.

Dilain pihak, Jerman mempublikasikan perkiraan pendahuluan dari angka inflasi Harmonized Index of Consumer Prices (HICP) yang tanpa diduga melompat ke 3.8% YoY pada bulan Desember. Pada saat yang bersamaan, HICP Uni Eropa naik 2.9% pada tahun 2023 menuju bulan Desember, jauh lebih tinggi daripada sebelumnya di 2.4%. Akhirnya, Penjualan Ritel Jerman turun sebesar 2.5% MoM pada bulan November, jauh lebih buruk daripada yang diperhatikan.

Angka – angka makro ekonomi di atas menunjukkan bahwa European Central Bank (ECB) akan berpegang teguh kepada mantera tingkat bunga “yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama” dengan penambahan kenaikan tingkat bunga selanjutnya beresiko terjadinya resesi yang dalam.

Di lain pihak, Federal Reserve AS (the Fed) kelihatannya sedang berurusan dengan situasi yang lebih baik, meskipun angka – angka makro ekonominya kurang mendukung untuk dilakukannya penurunan tingkat bunga pada kuartal pertama tahun 2024.

Risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) the Fed pada bulan Desember menunjukkan bahwa para pejabat the Fed mencatat kebijakan tingkat bunga kemungkinan sudah berada di dekat puncaknya dalam siklus pengetatan saat ini. Hal ini sebenarnya tidak mengejutkan mengingat the Fed sudah tiga kali tidak menaikkan tingkat bunganya lagi. Selain itu, risalah tersebut juga menunjukkan para pembuat kebijakan percaya penurunan tingkat bunga the Fed dimungkinkan terjadi pada tahun 2024, meskipun tidak memberikan kapan akan terjadi.

Petunjuk yang kritikal mengenai kemana arah the Fed ke depannya datang dari sektor tenaga kerja. AS mempublikasikan banyak angka – angka yang sehubungan dengan employment, termasuk data Jobless Claims, survey dari ADP dan laporan NFP AS.

Laporan employment, Nonfarm Payrolls (NFP) AS bulan Desember menunjukkan bahwa AS menciptakan 216.000 pekerjaan yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan sebesar 170.000 pekerjaan dan juga lebih tinggi daripada bulan sebelumnya di 173.000 pekerjaan.
Sementara Tingkat Pengangguran tetap stabil di 3.7% lebih rendah daripada yang diperkirakan di 3.8%. Average Hourly Earnings bertumbuh 0.4% lebih tinggi dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 0.3%.

Laporan employment AS memberikan pandangan bahwa the Fed kemungkinan akan terus melawan penurunan tingkat bunga yang diperhitungkan oleh pasar sampai signal menjadi jelas.

Automatic Data Processing (ADP) mengeluarkan data Employment Change sektor swasta AS bulan Desember sebesar 164.000, yang lebih besar dibandingkan dengan yang diperkirakan di 115.000 dan angka sebelumnya di 103.000.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa Jobless Claims mingguan AS selama mingu yang berakhir pada tanggal 30 Desember 2023 adalah sebesar 202.000, turun dari angka perkiraan sebelumnya yang direvisi sebesar 220.000. Angka ini juga lebih rendah daripada yang diperkirakan para ekonom sebesar 216.000.

Minggu ini, investor masih akan terus menggali lebih dalam mengenai laporan employment, Nonfarm Payrolls (NFP) AS. Selain itu, laporan inflasi, Consumer Price Index, AS bulan Desember akan menjadi sorotan utama, yang diperkirakan akan naik 0.2% MoM Data inflasi yang akan keluar pada minggu ini akan bisa mempengaruhi pergerakan dari Federal Reserve AS pada bulan Maret.

Sekalipun harga – harga konsumen telah turun dari ketinggian di tahun 2022, Federal Reserve AS masih harus bekerja banyak untuk membawa inflasi turun ke target 2%.

Diperkirakan angka inflasi umum akan tetap berada di sekitar 3%, namun angka inflasi inti diperkirakan akan berada di sekitar 4%, dua kali lipat dari target bank sentral AS.

Selain menyoroti angka inflasi dari konsumen, Consumer Price Index (CPI), AS yang akan keluar pada hari Kamis, akan disorot juga angka inflasi dari produsen, Producer Price Index (PPI), AS yang akan keluar pada hari Jumat di angka 0.2% MoM.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 1.0900 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0845 dan kemudian 1.0760. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1060 dan kemudian 1.1120.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.