Rekomendasi Forex GBP/USD Mingguan 29 Januari – 2 Februari 2024: Bertengger di Sekitar Harga Pembukaan

706

(Vibiznews – Forex) GBP/USD kehilangan daya tariknya dan turun ke bawah 1.2700 di sekitar 1.2697 di sekitar harga pembukaan awal minggu, pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu.

GBP bangkit dengan kuat dengan USD turun tajam setelah keluarnya data inflasi, Personal Consumption Expenditure (PCE) AS bulan Desember yang melemah.

Pasangan matauang GBP/USD sempat naik ke atas 1.2750 karena munculnya data inflasi AS, PCE inti bulan Desember pada awal sesi AS hari Jumat, sebelum akhirnya turun kembali ke 1.2697.

PCE AS bulan Desember menunjukkan pertumbuhan inflasi AS melambat dibandingkan dengan yang diperkirakan oleh partisipan pasar.

Data inflasi tahunan melambat ke 2.9% dari yang diperkirakan sebesar 3% dan dari angka sebelumnya di 3.2%. Sementara angka PCE price index inti bulanan naik sebesar 0.2% sesuai dengan yang diperkirakan oleh partisipan pasar. Dan di bulan November naik sebesar 0.1%. Inflasi tahunan AS telah turun ke level terendah sejak bulan Februari 2021.

Di satu sisi, melemahnya tekanan harga meningkatkan pertaruhan akan keputusan penurunan tingkat bunga oleh Federal Reserve AS (the Fed) pada pertemuan kebijakan moneter bulan Maret.

Di sisi lain ada yang menyeimbangkan tindakan dari para pembuat kebijakan the Fed yaitu indikator ekonomi AS seperti belanja konsumen, pasar tenaga kerja dan Gross Domestic Product (GDP) yang tetap kuat yang mendorong the Fed untuk tetap mempertahankan tingkat bunga yang tinggi paling tidak untuk semester pertama tahun 2024.

Data dari AS menunjukkan bahwa GDP AS berkembang dengan kecepatan tahunan di 3.3% pada kuartal ke empat, lebih besar daripada yang diperkirakan, yang memicu pulihnya dolar AS sehingga memaksa pasangan matauang GBP/USD berada di posisi di bawah. Pasar memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 2% per tahun setelah dalam kuartal sebelumnya mencatat pertumbuhan sekitar 4.9%.

Lingkungan dimana inflasi semakin turun memberikan Federal Reserve AS ruang untuk melonggarkan kebijakan moneternya pada kuartal pertama dari tahun ini, namun aktifitas ekonomi AS yang solid tidak memberikan insentif bagi the Fed untuk melakukan hal tersebut.

Dengan Federal Reserve AS terus dengan ketidakpastiannya, investor akan menaruh perhatian lebih kepada data ekonomi yang keluar. Bahkan lebih penting untuk memperhatikan angka employment, Nonfarm Payrolls (NFP), yang akan keluar pada hari Jumat minggu ini daripada mendengarkan apa yang the Fed katakana pada hari Rabu.

The Fed sendiri akan menaruh perhatiannya kepada pasar tenaga kerja. Setiap ada pelemahan pada pasar tenaga kerja akan membuat the Fed terpaksa menurunkan tingkat bunganya.

Bersamaan dengan pertemuan kebijakan moneter the Fed AS, pada minggu ini juga akan keluar data pasar tenagan kerja termasuk data job opening, employment sektor swasta dan data upah, dengan data Nonfarm Payrolls (NFP) sebagai penutupnya pada hari Jumat.

Selain itu, pada minggu ini, Bank of England (BoE) juga akan mengadakan pertemuan kebijakan moneternya yang pertama pada tahun ini. BoE berada pada posisi yang lebih sulit, dengan ekonomi Inggris sedang melambat dan inflasi tetap terus tinggi.

Para pembuat kebijakan BoE diperkirakan akan menahan diri dari diskusi penurunan tingkat suku bunga dengan ekonomi Inggris masih mengalami tekanan inflasi yang tinggi secara signifikan dibandingkan dengan ekonomi AS.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 1.2660 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2620  dan kemudian 1.2551. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2760 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2830 dan kemudian 1.2900.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.

Editor: Asido.