(Vibiznews – Forex) GBP/USD berada di bawah tekanan bearish dan turun di bawah 1.2750 di 1.2729 pada jam perdagangan sesi AS, hari Jumat, hari terakhir perdagangan minggu lalu.
Dolar AS mengambil keuntungan dari atmosfir pasar yang enggan terhadap resiko sebagaimana dengan yang terefleksi dari bearish-nya Wall Street dan membebani pasangan matauang GBP/USD.
Selain itu dolar AS dibeli karena para trader menurunkan pertaruhan mengenai dovish-nya Federal Reserve AS. Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa data inflasi AS bulan Februari baik dari konsumen dan produsen tetap tinggi, tidak berhasil menembus ke bawah batas 3%.
Inflasi AS tetap merupakan ancaman yang persisten terhadap ekonomi AS dan rencana Federal Reserve AS untuk menurunkan tingkat bunga pada tahun ini.
Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Kamis mengatakan bahwa Producer Price Index (PPI) AS bulan Februari naik 0.36% setelah naik 0.30% pada bulan Januari. Data inflasi AS yang terbaru ini lebih panas daripada yang diperkirakan pasar dengan para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 0.30%.
Sementara itu, PPI inti naik 0.3% pada bulan Februari, lebih tinggi daripada yang diperkirakan pasar kenaikan 0.2%, meskipun lebih rendah dari kenaikan pada bulan Januari di 0.5%.
Saat ini pasar melihat kemungkinan the Fed menurunkan tingkat bunganya pada bulan Juni adalah 50%. Ini adalah penurunan yang signifikan dibandingkan dengan minggu lalu dimana pasar masih melihat kemungkinan the Fed menurunkan tingkat bunganya pada bulan Juni adalah 80%.
Menguatnya dolar AS sebagian juga disebabkan pasar memperkirakan permulaan siklus pelonggaran dari Federal Reserve AS (the Fed) telah tertunda karena munculnya data – data ekonomi AS yang kuat.
The Fed menunjukkan bahwa Industrial Production AS bulan Februari membaik. Ditambah lagi, University of Michigan Consumer Sentiment, menunjukkan bahwa orang – orang Amerika tetap optimis mengenai outlook ekonomi AS.
Pada hari Kamis, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa Jobless Claims mingguan turun sebanyak 1,000 menjadi 209.000 selama minggu yang berakhir pada bulan Maret, turun dari data minggu lalu yang direvisi menjadi 210.000 klaim. Sementara angka minggu lalu telah direvisi tajam sebanyak 10.000 klaim.
Penurunan di dalam Jobless Claims ini diluar daripada yang diperkirakan pasar yang memperkirakan kenaikan menjadi 218.000.
Dari Inggris, laporan tenaga kerja yang lemah membebani Poundsterling. Kenaikan tingkat pengangguran dan turunnya Average Earnings excluding Bonuses yang mengukur inflasi dari upah, turun dari 6.2% ke 6.1%. Munculnya data ini telah memicu pasar untuk menaikkan pertaruhan bahwa Bank of England (BoE) akan menurunkan tingkat bunga pada bulan Juni.
Minggu ini, para trader fokus mengamati keputusan kebijakan moneter yang akan keluar dari Federal Reserve AS (the Fed) dan Bank of England (BoE).
Pasar memperkirakan kedua institusi tersebut akan tetap mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah.
Selain itu pada minggu ini, trader akan memperhatikan rilis angka inflasi Inggris.
Minggu ini Federal Reserve AS (the Fed) akan bertemu untuk mendiskusikan kebijakan moneternya dan merilis proyeksi ekonomi terbaru. Setiap retorika yang hawkish dari the Fed akan mengurangi potensi penurunan tingkat bunga yang akan bisa menciptakan tekanan jual yang baru bagi pasangan matauang GBP/USD.
Meskipun demikian, dengan ekonomi AS terus melambat, Federal Reserve AS (the Fed) tidak akan sanggup untuk berbicara terlalu hawkish. Ketua the Fed Jerome Powell harus berjalan di jalan yang sempit yang tidak menakut-nakuti investor.
Pada hari Kamis minggu lalu, penjualan ritel AS pada bulan Februari muncul di bawah daripada yang diperkirakan pasar sementara angka bulan Januari di revisi turun tajam.
Menurut data terbaru dari Departemen Perdagangan AS, penjualan ritel AS bulan Februari naik 0.6% setelah pada bulan Januari direvisi turun – 1.1% dari sebelumnya – 0.8%. Sementara para ekonom memperkirakan penjualan ritel AS bulan Februari naik 0.8%.
Penjualan ritel inti yang mengeluarkan penjualan alat pengangkutan yang volatile, naik 0.3% pada bulan lalu, di bawah daripada yang diperkirakan pasar kenaikan sebesar 0.5%, sementara penjualan ritel inti bulan Januari direvisi turun menjadi – 0.8%.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2685 dan kemudian 1.2589. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2800 dan kemudian 1.2827.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.