(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit Mingguan naik untuk minggu keempat berturut-turut . Review Harga Minyak Sawit Minggu I Juni 2025.
Jumat 6 Jumat 2025
Harga minyak sawit Agustus di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 14 ringgit atau 0.36% menjadi 3,917 ringgit ($926.88) per MT.
Harga mingguan naik 1.01% pada minggu ini, kenaikan 4 minggu berturut-turut.
Harga minyak sawit sempat turun karena kekhawatiran kenaikan hasil sehingga persediaan naik di Malaysia .
Faktor Penggerak Harga Minyak sawit pada minggu pertama Juni 2025
- Kenaikan ekspor di bulan Mei menurut AmSpec Malaysia dan Cargo Surveyor Intertek
- Ekspor India naik ke jumlah tertinggi 6 bulan.
- India menurunkan pajak Impor minyak nabatinya
- Kurs ringgit Malaysia menguat
- Ekspor minyak sawit Indonesia turun
- Harga Minyak Nabati lain naik di Bursa Dalian dan CBOT
- Harga minyak mentah turun
- Survey Reuter pada hari Rabu persediaan minyak sawit Malaysia diperkirakan naik untuk tiga bulan berturut-turut di bulan Mei, kenaikan dari produksi dibanding kenaikan permintaan ekspor.
Adapun perinciannya adalah sebagai berikut:
MALAYSIA
Survey Reuter pada hari Rabu persediaan minyak sawit Malaysia diperkirakan naik untuk tiga bulan berturut-turut di bulan Mei, kenaikan dari produksi dibanding kenaikan permintaan ekspor.
AmSpec Agri Malaysia mengatakan ekspor minyak sawit Malaysia di bulan Mei naik 13.2% sementara cargo surveyor Intertek mengatakan naik 17.9%.
Kurs ringgit menguat 0.025 terhadap dolar membuat harga komoditas Malaysia menjadi mahal apabila dibeli diluar ringgit.
INDIA
- Impor minyak sawit India naik ke tertinggi 6 bulan, setelah persediaan turun dan harga minyak sawit diskon terhadap harga minyak kedelai dan minyak bunga matahari sehingga impor minyak sawit India naik.
- Impor minyak sawit India naik 87% dari bulan lalu menjadi 600,000 MT jumlah tertinggi sejak Nopember 2024 menurut perkiraan pedagang.
- India rata-rata mengimpor 750,000 ton minyak sawit setiap bulannya selama tahun marketing sampai Oktober 2024 menurut the Solvent Extractors Association of India yang diumumkan pada data impor bulan Mei di pertengahan Juni.
- Impor minyak sawit turun tajam dari Januari sampai April karena harga minyak sawit premium terhadap minyak kedelai sehingga persediaan di India turun.
- Setelah harga minyak sawit diskon terhadap minyak kedelai pada bulan lalu maka pembeli India kembali membeli minyak sawit
- Persediaan minyak nabati India turun 1.35 juta ton sampai 1 Mei jumlah terendah sejak 2020 menurut SEA data.
- Impor minyak kedelai India naik 10% dari bulan lalu menjadi 398,000 ton tertinggi sejak Januari. Impor minyak bunga matahari naik 2% menjadi 184,000 MT.
- Naiknya impor minyak sawit dan minyak kedelai membuat impor minyak nabati India naik 37% di bulan Mei dari bulan lalu menjadi 1.18 juta ton jumlah tertinggi sejak Desember.
- Impor minyak sawit diperkirakan akan naik ke 750,000 ton di bulan Juni dan 850,000 ton di bulan Juli.
- Kenaikan impor karena India menurunkan pajak impor dan bea impor sehinga meningkatkan konsumsi di India.
- India menurunkan pajak import minyak nabati menjadi 10% pada hari Jumat sehingga harga bahan makanan turun dan membantu industri penyulingan.
- Pembelian minyak sawit India terutama dari Indonesia dan Malaysia sementara impor minyak kedelai dan minyak bunga matahari dari Argentina, Brazil, Rusia dan Ukraina
- Impor minyak nabati Nepal sebesar 132,000 ton di bulan Mei naik dari 87,000 ton dibulan April menurut perkiraan GGN Research
INDONESIA
- Ekspor CPO dan minyak sawit sulingan dari Januari sampai April sebesar 6.41 juta MT turun 5.73% dari tahun lalu, menurut biro Statistik Indonesia pada hari Senin.
- Karena harga yang tinggi maka jumlah pengiriman adalah sebesar $7.05 milyar di 4 bulan pertama 2025, naik 20% dari tahun 2024.
- Data tersebut tidak termasuk buah sawit, olein dan biodiesel.
- Data dari GAPKI akan diumumkan berikut yang mencakup semua produk dan berbagai angka ekspor lainnya
Harga Minyak Nabati di Bursa Lain
- Harga minyak kedelai di Bursa Dalian naik 0.91% dan harga minyak sawit naik 0.05% .
- Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) naik 1.11%.
Harga minyak mentah turun namun harga mingguan naik untuk pertama kalinya dalam tiga minggu setelah Presiden AS dan Presiden Cina melakukan pembicaraan sehingga adanya harapan dan pertumbuhan menguatnya permintaan diantara kedua negara tersebut.
Melemahnya harga minyak mentah membuat biodiesel tidak menarik sehingga harga minyak sawit turun.
Grafik Harga Minyak Sawit s/d 6 Juni 2025
Pergerakan Harga Minyak Sawit
Jumat 6 Juni 2025
Harga minyak sawit Agustus di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 14 ringgit atau 0.36% menjadi 3,917 ringgit ($926.88) per MT.
Harga mingguan naik 1.01% pada minggu ini
Harga minyak sawit sempat turun karena kekhawatiran kenaikan hasil sehingga persediaan naik di Malaysia .
Kamis 05 Juni 2025
Harga minyak sawit Agustus di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 44 ringgit atau 1.11% menjadi 3,904 ringgit ($923.59) per MT.
Harga minyak sawit turun karena profit taking , harga bahan bakar dan melemahnya perdagangan Cina dan AS di pasar minyak nabati
Rabu 4 Juni 2025
Harga minyak sawit Agustus di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 16 ringgit atau 0.41% menjadi 3,950 ringgit ($930.73) per MT
Selasa 03 Juni 2025
Harga Minyak Sawit Agustus di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 56 ringgit atau 1.44% menjadi 3.934 ringgit ($927.83) per MT.
Analisa Tehnikal untuk minyak sawit:
Support pertama di 3,850 ringgit kemudian ke 3,710 ringgit
Resistant pertama di 3,990 ringgit kemudian 4,130 ringgit
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting