(Vibiznews – Commodity) – Review Minggu Pertama Agustus harga minyak sawit naik tajam pada hari Senin 11 Agustus ke harga tertinggi sejak 3 April setelah Laporan Permintaan dan Persediaan Juli dari MPOB. Harga mingguan juga meningkat setelah 2 minggu sebelumnya turun.
Summary Pergerakan Minyak Sawit Minggu I Agustus:
- Harga minyak sawit Mingguan kembali naik dari harga mingguan yang turun pada dua minggu sebelumnya.
- Laporan Permintaan dan Persediaan dari MPOB sudah diumumkan hari Senin, persediaan meningkat karena produksi yang meningkat, namun ekspor yang meningkat dapat mengimbangi .
- Indonesia akan meningkatkan penggunaan minyak sawit untuk Biodiesel menjadi 50%.
- Harga minyak nabati di bursa lain pada hari Jumat turun
- Harga minyak mentah juga turun pada minggu lalu.
- Ringgit menguat pada hari Senin
- Ekspor minyak sawit Malaysia 1 –10 Agustus naik 23.3% menurut Cargo Surveyor Intertek Testing Services, sementara menurut AmSpec Agri Malaysia naik 23.7%.
Hari Senin 11 Agustus 2025
Harga minyak sawit Oktober di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 129 ringgit atau 3.03% menjadi 4,384 ringgit ($1,036.16) per MT. Harga penutupan tertinggi sejak 3 April 2025
Indonesia menaikan mandat kandungan minyak sawit di biodiesel menjadi 50% pada tahun depan, program ini disebut B50 dimulai Januari.
Ringgit menguat pada hari Senin naik 0.09% terhadap dolar.
Jumat 8 Agustus 2025
Harga minyak sawit Oktober di the Bursa Malaysia Derivatif Exchange naik 14 ringgit atau 0.33% menjadi 4,254 ringgit ($1,004.49) per MT.
Harga mingguan naik 0.21% minggu ini.
Faktor- Faktor Penggerak Harga Minyak Sawit Minggu ini
MALAYSIA
Laporan Persediaan dan Permintaan Bulan Juli, dari the Malaysia Palm Oil Board (MPOB) pada hari Senin 11 Agustus 2025.
- Persediaan minyak sawit pada akhir Juli naik 4.02% dari bulan lalu menjadi 2.11 MT . Jumlah tertinggi sejak Desember 2023
- Produksi CPO naik 7.09% dari bulan Juni, menjadi 1.81 juta ton di bulan Juli, jumlah tertinggi sejak September tahun lalu.
- Ekspor Minyak sawit naik 3.82% menjadi 1.31 juta ton setelah turun pada bulan Juni.
- Pengumuman MPOB mendekati Survey Reuters perkiraan Persediaan minyak sawit di Malaysia sebesar 2.25 juta ton, dengan produksi 1.83 juta ton dan ekspor 1.3 juta ton.
Ekspor minyak sawit Malaysia 1 –10 Agustus naik 23.3% menurut Cargo Surveyor Intertek Testing Services, sementara menurut AmSpec Agri Malaysia naik 23.7%.
Ekspor Malaysia diperkirakan akan naik di bulan Agustus karena Indonesia menaikan pajak ekspor sebesar diskon antara biaya pengiriman Indonesia dan Malaysia.
Ringgit melemah 0.12% terhadap dolar, sehingga harga minyak sawit menjadi lebih murah apabila dibeli dengan mata uang lain di luar ringgit.
Harga minyak nabati di Bursa Lain
Harga minyak kedelai di Bursa Dalian turun 0.31% sementara harga minyak sawit turun 0.09%.
Harga minyak kedelai di the Chicago Board of Trade turun 0.45%.
Harga minyak mentah
Harga minyak mentah masih stabil pada hari Jumat, namun harga mingguan turun tajam terendah dari Juni karena dampak tarif impor mempengaruhi outlook dari pertumbuhan ekonomi. Adanya meeting antara Presiden AS dan Presiden Rusia.
Naiknya harga minyak mentah akan mempengaruhi harga minyak sawit karena permintaan biodiesel yang berbahan baku minyak sawit meningkat sebagai substitusi bahan bakar.
INDIA
Impor minyak sawit India pada bulan Juli turun karena pembatalan, sementara pengiriman minyak kedelai ke India naik ke tertinggi 3 tahun karena harga lebih kompetitif dan pengiriman yang ditunda dari bulan Juni.
Impor minyak sawit India turun 10% menjadi 858,000 MT turun dari bulan Juni yang tertinggi 11 bulan.
Impor minyak kedelai bulan Juli turun 38% dari bulan lalu 495,000 ton jumlah tertinggi 3 tahun. Kenaikan ini karena adanya penundaan pengiriman dan tidak membebani biaya pengiriman di Juli setelah di tunda karena kemacetan di pelabuhan Kandla, Gujarat.
Impor minyak bunga matahari turun 7 % menjadi 201,000 ton.
Total impor minyak nabati India di bulan Juli naik 1.5% dari bulan lalu menjadi 1.53 juta ton
Beberapa pengiriman tidak dibebankan bea masuk yang tiba dari pelabuhan perbatasan dari Nepal.
Setelah pembelian minyak nabati yang dibawah biasanya pada semester pertama 2025 India menaikkan impor untuk memenuhi permintaan pada Festival yang akan berlangsung.
Biasanya permintaan minyak nabati naik terutama minyak sawit selama musim festival karena kenaikan konsumsi manisan dan makanan gorengan.
India membeli minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia dan impor minyak kedelai dan minyak bunga matahari dari Argentina, Brazil, Rusia dan Ukraina.
Impor minyak nabati Nepal sebesar 83,000 ton di bulan Juli naik dari 75,000 ton di bulan Juni menurut GGN Research
Laporan Impor Uni Eropa di bulan Juli dari European Commission
- Impor Kedelai Uni Eropa di 2025/26 dimulai bulan Juli mencapai 0.97 juta MT per 3 Agustus, turun 26% dari tahun lalu pada periode yang sama
- Impor minyak sawit turun 56% menjadi 0.16 juta ton.
GRAFIK PERGERAKAN HARGA S/D 8 AGUSTUS 2025

Pergerakan Harga Minyak Sawit Minggu I Agustus 2025
Jumat 8 Agustus 2025
Harga minyak sawit Oktober di the Bursa Malaysia Derivatif Exchange naik 14 ringgit atau 0.33% menjadi 4,254 ringgit ($1,004.49) per MT.
Harga mingguan naik 0.21% minggu ini.
Kamis 7 Agustus 2025
Harga minyak sawit Oktober di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 26 ringgit atau 0.61% menjadi 4,241 ringgit ($1,002.60)
Rabu 6 Agustus 2025
Harga minyak sawit Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 23 ringgit atau 0.54% menjadi 4,267 ringgit ($1,009.46 ) per MT.
Selasa 5 Agustus 2025
Harga minyak sawit Oktober di the Bursa Malaysia Derivatives naik 103 ringgit atau 2.46% menjdi 4,290 ringgit ($1,015.38) per MT.
Senin 04 Agustus 2025
Harga minyak sawit Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 59 ringgit atau 1.39% menjadi 4,186 ringgit ($988.43) per MT.
Analisa Tehnikal untuk minyak sawit:
Support pertama di 4,130 ringgit kemudian ke 4,020 ringgit
Resistance pertama di 4,350 ringgit kemudian 4,470 ringgit
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting


