Harga Minyak Sawit Mingguan Turun 3 Minggu Berturut-turut – Review Minggu ke IV September 2025

592

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit pada minggu ke IV September 2025 kembali turun untuk ke 3 minggu berturut-turut 

Jumat, 26 September 2025 

Harga minyak sawit Desember di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 43 ringgit atau 0.97% menjadi 4,396 ringgit ($1,041.95) per MT. 

Harga mingguan minyak sawit turun 0.66% pada minggu ini, penurunan 3 minggu berturut-turut. 

Summary  pergerakan harga minyak sawit minggu ini : 

  • Harga mingguan minyak sawit turun 0.66%, penurunan 3 minggu berturut-turut 
  • Kurs ringgit melemah 0.14% terhadap dolar 
  • Cargo surveyor memperkirakan ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 25 September naik antara 11.3% sampai 12.9% dibanding dengan bulan lalu pada periode yang sama. 
  • Penghapusan pajak ekspor minyak kedelai Argentina hari Senin, membuat pembeli minyak sawit bisa beralih membeli minyak kedelai. 
  • Harga minyak kedelai di Bursa Dalian turun 0.22% . Harga minyak sawit di Bursa Dalian naik 0.24%. 
  • Harga minyak kedelai di The Chicago Board of Trade turun  0.28%. 
  • Harga minyak mentah naik membuat minyak sawit menjadi menarik  untuk dibuat Biodiesel. 
  • Ekspor minyak sawit Indonesia ke Uni Eropa diperkirakan meningkat pada tahun 2026, didukung oleh perjanjian perdagangan bilateral dan penundaan  peraturan deforestasi Uni Eropa . 
  • Ekspor minyak nabati India di 2025/26 diperkirakan akan naik 4.6% menjadi 17.1 juta MT, didorong oleh tingginya pembelian minyak sawit. 
  • Penundaan Peraturan Deforestasi Uni Eropa selama satu tahun lagi membuat harga minyak sawit  meningkat

Perincian faktor penggerak harga minyak sawit 

 MALAYSIA 

Kurs ringgit melemah 0.14% terhadap dolar sehingga harga komoditas Malaysia menjadi lebih murah apabila dibeli dengan mata uang lain di luar ringgit. 

Cargo surveyor memperkirakan ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 25 September naik antara 11.3% sampai 12.9% dibanding dengan bulan lalu pada periode yang sama. 

 INDONESIA 

Ekspor minyak sawit Indonesia ke Uni Eropa diperkirakan meningkat pada tahun 2026, didukung oleh perjanjian perdagangan bilateral dan penundaan  peraturan deforestasi Uni Eropa . 

INDIA 

Ekspor minyak nabati India di 2025/26 diperkirakan akan naik 4.6% menjadi 17.1 juta MT, didorong oleh tingginya pembelian minyak sawit.  

Sementara diperkirakan harga minyak sawit dan minyak kedelai naik $100 sampai $150 per MT antara bulan Januari – Juni 2026 karena keterbatasan pasokan.  

Belum adanya keputusan akhir mengenak perjanjian dagang antara AS dan Cina maka pembeli masih menunggu. 

 UNI EROPA 

Penundaan Peraturan Deforestasi Uni Eropa selama satu tahun lagi membuat harga minyak sawit  meningkat  

 Uni Eropa pada hari Selasa mengatakan akan menunda peluncuran undang-undang anti-deforestasi untuk kedua kalinya, menunda larangan impor komoditas seperti minyak sawit yang terkait dengan perusakan hutan selama satu tahun lagi. 

Harga minyak sawit Malaysia naik 27% dalam tiga tahun mencapai tertinggi di $5,500 per ton di Januari – Maret 2026, karena kenaikan konsumsi biodiesel di Indonesia di saat ketatnya pasokan.  

Harga minyak nabati di Bursa lain 

Harga minyak kedelai di Bursa Dalian turun 0.22% . Harga minyak sawit di Bursa Dalian naik 0.24%. 

Harga minyak kedelai di The Chicago Board of Trade turun  0.28%. 

Harga minyak mentah 

Harga minyak mentah naik membuat minyak sawit menjadi menarik  untuk dibuat Biodiesel. 

ARGENTINA 

Penghapusan pajak ekspor minyak kedelai Argentina pada hari Senin 

  • Pada hari Senin Argentina menjual di bursa Chicago dan Dalian, sehingga diikuti juga di pasar minyak sawit. 
  • Pada hari Senin Argentina menghapus pajak ekspor untuk biji-bijian dan produknya untuk menaikkan penjualan di luar negeri karena mereka membutuhkan dolar untuk menaikkan kurs Peso. 
  • Penghapusan pajak ekspor ini sampai akhir Oktober atau sampai ekspor mencapai $7 milyar.  
  • Penurunan harga minyak sawit terbatas karena produksi minyak sawit Malaysia turun dan perkiraan musim hujan aka menurunkan hasil pada kuartal keempat. 
  • Pembebasan pajak ekspor membuat minyak kedelai Argentina lebih murah dibandingkan minyak sawit bagi pembeli Afrika dan juga bagi pembeli India. 

 Grafik Pergerakan Harga Minyak Sawit s/d 26 September

Pergerakan Harga Minyak Sawit Minggu ke IV September 

Jumat, 26 September 2025 

Harga minyak sawit Desember di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 43 ringgit atau 0.97% menjadi 4,396 ringgit ($1,041.95) per MT. 

Harga mingguan minyak sawit turun 0.66% pada minggu ini, penurunan 3 minggu berturut-turut. 

Kamis 25 September 2025 

Harga minyak sawit Desember di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 61 ringgit atau 1,39% menjadi 4,440 ringgit ($1,055.13) per MT. 

Rabu 24 September 2025 

Harga minyak sawit Desember di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 37 ringgit atau 0.85% menjadi 4,380 ringgit  ($1,041.62) per MT 

Selasa 23 September 2025 

Harga minyak sawit  Desember di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 102 ringgit atau 2.3% menjadi $4,341 ringgit ($1,034.56) per MT.  

Penurunan harga tinggi terjadi karena Argentina menghapus pajak ekspor atas biji-bijian. 

Senin 22 September 2025 

Harga minyak sawit Desember di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 17 ringgit atau 0.38% menjadi 4,442 ringgit ($1,057.62) per MT 

Analisa Tehnikal untuk minyak sawit: 

Support pertama di 4,390 ringgit kemudian ke 4,200 ringgit 

Resistance pertama di 4,480 ringgit kemudian 4,580 ringgit 

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting