(Vibiznews – Forex) GBP/USD telah memelihara momentum bullish mereka setelah mengalami rally pada hari Rabu dan menyentuh level tertinggi sejak akhir bulan Oktober di dekat 1.3750. Valuasi atas dollar AS terus menjadi penggerak pasangan matauang ini, namun perkembangan tehnikal menunjukkan bahwa pasangan matauang ini kemungkinan akan terkoreksi turun lebih dahulu sebelum terdorong naik. Saat ini GBP/USD diperdagangkan turun ke 1.3718.
Indeks dollar AS turun tajam pada hari Rabu, namun naik pada awal hari Kamis. Secara mingguan indeks dollar AS sudah turun 1% dan dalam jalur membukukan kerugian satu minggu yang terbesar sejak bulan Mei tahun lalu. Dolar AS melemah setelah rilis data angka inflasi AS dengan Consumer Price Index tahunan mencapai 7% YoY pada bulan Desember.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa Producer Price Index (PPI) naik 0.2% pada bulan Desember setelah kenaikan sebesar 0.8% pada bulan November. Data ini lebih lemah daripada yang diperkirakan oleh para ekonom yang memperkirakan kenaikannya akan sebesar 0.4%. Sementara Producer Price Index bulan Desember naik sebesar 9.7% YoY, lebih tinggi daripada yang diperkirakan.
Selain itu, Amerika Serikat mempublikasikan Initial Jobless Claims untuk minggu yang berakhir pada tanggal 7 Januari yang muncul lebih buruk daripada yang diperkirakan, dengan kenaikan 230.000.
“Support” terdekat menunggu di 1.3700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3675 dan kemudian 1.3650. “Resistance” terdekat menunggu di 1.3750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3780 dan kemudian 1.3800.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido.
