(Vibiznews – Forex) GBP/USD sempat kehilangan daya tariknya dan turun ke arah 1.1950 di sekitar 1.1960 pada awal jam perdagangan sesi AS hari Jumat, dengan dolar AS mulai berhasil mengumpulkan kekuatannya setelah data dari AS menunjukkan bahwa aktifitas bisnis AS di sektor jasa tetap sehat di bulan Februari.
Data dari AS menunjukkan bahwa aktifitas bisnis di sektor jasa pada bulan Februari terus berkembang dengan kuat, sehingga membantu dollar AS mulai mengumpulkan kekuatannya.
Namun dalam jam perdagangan AS selanjutnya GBP/USD berhasil rebound naik ke 1.2038 dengan naiknya harga-harga saham AS di bursa saham AS, Wall Street, dan turunnya yields obligasi treasury AS membebani dollar AS. Indeks dollar AS turun 0.50% ke 104.485.
Komentar dari Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic yang dovish tentang kebijakan pengetatan moneter telah membantu sentimen pasar menjadi membaik dan membatasi kenaikan dari dollar AS sehingga memberikan dukungan naik terhadap pasangan matauang GBP/USD.
Bostic menyuarakan dukungan untuk kenaikan tingkat bunga yang hanya sebesar 25 bps pada bulan Maret dan berkata bahwa mereka bisa ada dalam posisi menghentikan siklus pengetatan pada pertengahan sampai dengan akhir musim panas.
Sementara itu pemimpin DUP Sir Jeffrey Donaldson mengatakan bahwa keputusan apakah akan mendukung kesepakatan Brexit yang baru dari Perdana Menteri Rishi Sunak akan bersifat kolektif dan kemungkinan akan memakan waktu dua minggu untuk sampai kepada keputusan tersebut. Ketidak pastian mengenai proposal kesepakatan Irlandia Utara yang baru bisa membuat para investor menahan diri untuk membeli Poundsterling.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1960 dan kemudian 1.1940. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2060 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2100 dan kemudian 1.2150.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
