Rekomendasi GBP/USD 19 Agustus 2022: Tertekan Turun karena Menguatnya USD

679

(Vibiznews – Forex) GBP/USD berjuang untuk bisa berada di atas 1.2000 dan diperdagangkan di sekitar 1.2003 pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis. Data Jobless Claim mingguan dan Philly Fed Manufacturing Index dari AS muncul sedikit lebih baik daripada yang diperkirakan sehingga mendorong naik dollar AS lebih jauh dan membebani GBP/USD.

Data ekonomi Jobless Claims mingguan AS turun 2000 menjadi 250.000 dalam satu minggu yang berakhir pada hari Sabtu minggu lalu. Angka yang keluar ini mengejutkan pasar yang memperkirakan Jobless Claims mingguan AS akan keluar naik ke 265.000, setelah angka minggu lalu direvisi menjadi 252.000.

Philadelphia Federal Reserve AS melaporkan data ekonomi Philly Fed Manufacturing Index dari AS untuk bulan Agustus. Outlook bisnis dan aktifitas manufaktur AS pada bulan Agustus naik ke 6.2 dari angka sebelumnya pada bulan Juli minus 12.3. Data yang keluar ini juga secara signifikan mengatasi angka yang diperkirakan di sekitar 5.

Sebelumnya pada jam perdagangan sesi Eropa, Poundsterling Inggris sempat menguat dengan pasar meningkatkan pertaruhan akan ke hawkish-an dari Bank of England (BoE). Menurut Reuters, pasar memperhitungkan dalam harga kenaikan tingkat bunga BoE sebesar 200 bps sampai bulan Maret 2023 dan mereka menambahkan 155 bps berikutnya setelah keluarnya angka inflasi Inggris hari Rabu yang mengalami kenaikan.

Office for National Statistics (ONS) Inggris pada hari Rabu melaporkan bahwa inflasi Inggris yang diukur oleh Consumer Price Index (CPI) Inggris untuk bulan Juli naik ke 10.1% dari sebelumnya 9.4% pada bulan Juni. Dalam periode yang sama Core CPI Inggris naik ke 6.2% dari sebelumnya 5.8%, bahkan lebih tinggi dari yang diperkirakan pasar di 5.9%.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 1.2000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1940 dan kemudian 1.1900. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2050 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2100 dan kemudian 1.2175.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

 

Editor: Asido